Rabu, 16 November 2011

Hadiah Terindah Di Bulan Maret dari Sang MAHA CINTA (Bag. 1)

Kata-kata yang tertera dalam judul diatas itu bukan dilebih-lebihkan dan bukan hanya akan diucapkan oleh orang yang melankolis. Namun dapat diucapkan juga oleh seseorang yang ceria sekalipun, karena dia sedang tenggelam pada perasaan Jatuh Cinta Yang Maha Dahsyat kepada-Nya Subhanallah...^____^ (Setiap manusia dapat merasakan rasa ini apabila dia mau menjemput cinta dari-Nya Insya Allah...,cinta dan kasih sayang yang abadi dari-Nya, amin...:)

Heiihooo...Asalammua’laikuum...., berawal mula ketika mama dan papa ku naik haji pada tahun 2008. Alhamdulliah mereka dapat menunaikan ibadah haji dan pulang dengan selamat sentosa di tanah air. Senang dan kangen sekali dengan kehadiran mereka kembali dirumah huhuhu.. Sepulang dari haji mama dan papaku sangat antusias menceritakan perjalanan mereka ketika selama disana. Sampai pada akhirnya mama menyampaikan niatnya, “nanti kita berangkat umrah sekeluarga yahh..”

Waktu terus berjalan hingga sampailah ditahun 2011. Alhamdulillah kita mendapatkan rezeki dan aku sekeluargapun akhirnya fix berangkat menunaikan ibadah umrah tanggal 10 Maret 2011. Sungguh terasa sangat bersemangat ketika menghadapi hari keberangkatan dan “inilah sebuah perjalanan spiritual ku yang penuh keindahan segera dimulai dan akan menuai senyum yang manis diwajahku ketika nanti aku merasakan keindahan dan kenikmatan yang sangat damai setelah berhasil melewati ujian sebelum keberangkatan kemarin”, dalam hati ku berucap. Kata-kata itu terucap karena adanya beberapa ujian yang harus aku dan keluarga hadapi sebelum keberangkatan, dan salah satu ujian terbesarnya adalah masalah tertundanya tanggal keberangkatan. Sebenarnya kemarin kami berencana berangkat umrah dengan group umrah tanggal 6 Maret 2011, namun karena masalah visa, hanya visa aku yang tidak keluar dan mengakibatkan sekeluarga tidak jadi berangkat tanggal 6 itu. Permasalahan visa ini sangat membuat shock, sehingga diri ini jadi introspeksi, berusaha tetap sabar, dan terus berdo’a. Pendek cerita masalah visa ini sungguh membuat keadaan menjadi sangat mengharukan dan menuai kehangatan antara pihak keluarga dengan pihak travel, jadi menambah saudara lagi deh. Terima kasih mbak Umroh ^^.

Bismillahirrahmanirahiim….
Haru Bahagia akhirnya tanggal 10 Maret 2011 kami sekeluarga berangkat….(ngembeng lagi deh mata)^^ Pukul 13.00 kami akan take 0ff dari Bandara Soekarno Hatta untuk menuju Jeddah. Sekitar pukul 10.00 kami sekeluarga sudah sampai di bandara lengkap dengan seragam batik dari travel. Karena kami berangkat tidak bersama group tanggal 6 Maret, maka kami pikir kami sekeluarga akan berangkat sendiri dari pihak travel. Ternyata tiba-tiba banyak keluarga-keluarga lain yang ikut travel, namun juga keberangkatannya tertunda karena masalah visa juga. Wihiiiiii…ternyata kami banyak barengannya, banyak juga yang tertunda keberangkatannya. Jadi kami sekeluarga ternyata berangkat tidak sendiri, ada banyak barengan walaupun dari group umrah keberangkatan yang berbeda. Alhamdulillah…

Pukul 13.00 WIB kami take off setelah melewati proses registrasi yang cukup panjang sebelum naik pesawat. Penerbangan ke Jeddah ini akan memakan waktu yang cukup panjang sekitar kurang lebih 8-9 jam. Karena tujuan utama kami sesampai disana nanti adalah langsung ke Mekkah untuk Umrah, maka kami memutuskan untuk miqat didalam pesawat.
Akhirnya kami sampai di Jeddah, kami landing di Bandara King Abdul Aziz sudah gelap yakni kira-kira jam maghrib. “Subhanallah…..(merinding) akhirnya aku sampai disini” dalam hati berucap. Waww…dingin sekali disana teman-teman…,sedang musim dingin memang disana. Angin yang berhembus pun juga cukup besar, seakan-akan menyapa mengucapkan selamat datang. Kembali kami harus registrasi untuk meninggalkan bandara. Kesan yang saya dapatkan dari bandara King Abdul Aziz adalah sepi, dingin, rapih, dan menegangkan. Sosok orang-orang arab yang ngeliatinnya juga gitu banget sih (Kalo naksir bilang aja, *lohh???) wehehe :p, tapi mereka ramah juga kok kalo kita juga santai dan ramah menghadapinya. Dari proses imigrasi dan lain-lainnya, cukup menegangkan suasananya. Cuman terakhir-terakhir aja yang ramah, mereka menyapa dalam bahasa Indonesia dengan hangatnya “Asalammua’laikum.., apa kabar?” sambil senyum, wahh..rasanya baru tenang, ini baru nyaman…:)

Bandara King Abdul Aziz pun kami tinggalkan setelah mengurusi tas yang cukup repot. Angin semilir dengan cukup kencang terus menemani malam itu. Kami sekeluarga pun akhirnya naik bus bersama rombongan travel group lain. Akan tetapi ditengah perjalanan kami sekeluarga pindah ke mobil (kalo disini mungkin seperti elf, cuman kalo disana mobilnya lebih KEREN). Ditengah perjalanan akhirnya bus pun minggir untuk menurunkan kami sekeluarga untuk pindah ke mobil tersebut. Kami pun pisah dengan rombongan group tadi. Maksud kami berpisah dan pindah ke mobil ini karena kami ingin menyusul rombongan group kami yang sebenarnya, jadi kami ingin langsung menuju ke Mekkah untuk segera melakukan Umrah pertama. By the way, ketika pindah dari bus ke mobil itu kan dipinggir jalan. Jadi banyak angin yang seliweran karena mobil di jalan raya itu sangat terasa. Akan tetapi yang berkesan itu adalah “angin yang bersemiliran itu bercampur dengan debu” dan membuat mata jadi kelilipan ga ketahanan :D Ya Allah…baru sadar lagi kalau ini di tanah Arab, maklum kondisi tubuh lagi cukup ngantuk jadi antara sadar ga sadar. Bismillah, kami pun meluncur ke Mekkah. Di dalam mobil sudah ada tour guide nya, dia adalah mahasiswa Indonesia yang mengambil pendidikan di Madinah, dan mereka sering membantu travel sebagai tour guide jemaah Indonesia yang ingin beribadah ke tanah suci. (Bersambung)




-Sampai di airport Soekarno Hatta, ternyata kami ketemu group travel lain-


-Makan siang mie ayam-


- View awan selalu membuat mulut ini mengucap Subhanallah...-


-Tiba di Bandara King Abdul Aziz-


- View Bandara King Abdul Aziz sebagian kecil-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar